Minggu, 28 Oktober 2018

FOPPSI MENGISI KEGIATAN SUMPAH PEMUDA TAHUN 2018




Kegiatan ini diawali saling kontak guna koordinasi tentang kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu hari sabtu dan minggu tanggal 27-28 oktober 2018. Hari pertama pembukaan kemudian dilanjutkan dengan acara kemah yang dilaksanakan di SDN 08 Dusun Cingka Kecamatan Tayan Hilir  Kabupaten Sanggau.
Pelaksanaan kegiatan ini adalah kolaborasi atau kerjasama antara komunitas kepemudaan Traveler Khatulistiwa (Tawa) yang merupakan Komunitas pemuda pencinta alam terdiri dari para seniman jalanan, mahasiswa serta pekerja swasta, selanjutnya  Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia (Foppsi), serta Komunitas Pemuda Cingka, acara dipusatkan di Dusun Cingka tepatnya di SD Negeri 08 Cingka dengan melibatkan siswa serta unsur kepemudaan setempat, pendanaan acara ini selain didanai bersama juga melibatkan pihak ketiga yaitu Eager sebagai sponsor utama.
Hari pertama setelah prepare kegiatan yang akan dilaksanakan, perjalanan pun dimulai menuju dusun Cingka Kecamatan Tayan Hilir  Kabupaten Sanggau. Perjalanan tersebut melewati hutan, jalan berbatu, naik dan turun gunung serta melewati jembatan tua yang sudah roboh dan dalam tahap perbaikan. Setelah lebih kurang 30 menit rombongan akhirnya sampai dilokasi kegiatan.
Setelah melakukan persiapan seadanya maka dimulai dengan acara pertama yaitu pembukaan yang dimulai dengan kata sambutan Ketua Foppsi Kabupaten Sanggau, dilanjutkan Ketua Komunitas kepemudaan Traveler Khatulistiwa, Ketua Pemuda Dusun Cingka dan terakhir kepala sekolah SD Negeri 08 Cingka sekaligus membuka acara tersebut.
Adapun kegiatan setelah pembukaan antara lain, sholat bersama, api unggun, pensi, jelajah malam, tidur, senam, sarapan, mandi, baksos, gladi resik, upacara, lomba-lomba, makan bersama, pembagian hadiah, dan penutupan.
Dihari kedua, pagi setelah bangun tidur semuanya melakukan senam pagi, sarapan dan mandi. Selanjutnya gladi resik sabagai persiapan Upacara sumpah pemuda. Dalam upacara ini bertindak sebagai Pembina upacara adalah ketua Foppsi Kabupaten sanggau, sedangkan para petugas upacara merupakan gabungan dari Komunitas kepemudaan Traveler Khatulistiwa dan pemuda Dusun Cingka, serta peserta upacara terdiri dari Siswa SD Negeri 08 Cingka, Unsur- unsur di masyarakat seperti Kepala Dusun, Anggota BKMT dusun Cingka, Kepala sekolah, guru-guru, para pemuda, serta masyarakat umum, turut hadir dalam acara tersebut Bapak Hajijan, S.Pd mantan pengawas Cabdindikpora Tayan Hilir yang mana setelah beliau purna bhakti atau pensiun tapi nasehat serta pendapat beliau tetap dihargai dan dihormati.
Dalam amanat Pembina upacara ketua Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia (Foppsi) kabupaten Sanggau menyampaikan beberapa hal terkait peringatan hari sumpah pemuda, yaitu tentang isi sumpah pemuda tersebut. Sumpah Pemuda yang diikrarkan para pemuda yang tergabung dari berbagai daerah pada 28 Oktober 1928 ikut menandai sejarah perjalanan bangsa ini. Semangat baru yang dikobarkan para pemuda di tengah masa penjajahan. Tujuannya satu, mencapai cita-cita kemerdekaan. Sumpah Pemuda, Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah “benang merah” sejarah perjuangan untuk mencapai Indonesia yang berdaulat. Oleh karna itu sebagai generasi penerus hendaknya kita harus bisa menjadi generasi yang bisa diandalkan dan dibanggakan. Kita harus mampu menjadi pemuda yang seelalu bersemangat dalam membangun dilikngkungan dimana kita tinggal. Jangan biarkan rasa malas mengungkung kita sehingga kita menjadi generasi pengecut, menjadi generasi yang lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa, masa muda adalah masa yang penuh semangat, masa muda adalah masa yang penuh gairah. Mari kita bertindak ke arah yang positif. Kita buat diri kita menjadi contoh kebaikan yang mampu menularkan semangat kepada rekan-rekan kita yang lain, dan sebagai generasi yang bermartabat hendaknya kita bisa saling menghargai, sekecil apapun yang bisa dilakukan rekan kita tetap harus kita hargai apalagi kalua hal itu bermanfaat untuk banyak orang,” ungkapnya.
Setelah melaksanakan upacara semua peserta upacara mengadakan sesi photo bersama, kemudian dilanjutkan dengan lomba-lomba bagi siswa SD Negeri 08 Cingka sampai waktu makan bersama tiba. Makan bersama ber alaskan daun pisang serta duduk dilantai dilakukan semua yang hadir pada saat itu, termasuk masyarakat sekitar tempat kegiatan.


PHOTO-PHOTO SEBAGAI DOKUMENTASI KEGIATAN





Brefing sebelum berangkat ke lokasi




Acara Pembukaan










Upacara Peringatan Sumpah pemuda Tanggal 28 Oktober 2018








Ketua Foppsi Kabupaten Sanggau Saat Menyampaikan Amanat





Acara makan bersama, semua panitia, masyarakan sekitar dan siswa SD Negeri 08 Cingka





Ditulis Oleh

Sri Sulastri
KETUA DPD FOPPSI KABUPATEN SANGGAU

Dipublikasi Oleh

- Aprizal Haryanto
- Rahmansyah 

SEKSI BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMASI

FOPPSI KABUPATEN SANGGAU






Dilema Dua Sisi Operator Antara Upah dan Tanggung Jawab








Itulah yang selama ini dirasakan para operator pendataan pendidikan, para manusia yang disebut sebagai pejuang data, jantungnya sekolah dan entah apalagi gelar yang melekat didiri operator pendataan pendidikan yang lebih akrab disebut operator sekolah atau OPS ini.

Seorang Operator sekolah tentu membutuhkan Upah yang bisa menunjang kebutuhann sehari-hari. Pemberian Upah atau honor seorang Operator bertujuan agar seorang operator tetap semangat dalam bekerja dan melayani sekolah.
Minimnya upah yang diterima Operator tak sebanding dengan tugas dan tanggung jawab yang harus di embannya. Berbagai kebijakan pendidikan seperti penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tunjangan guru serta bantuan bagi siswa tidak mampu didasarkan pada data yang telah diinput oleh operator sekolah. Jika kita bandingkan dengan guru, nasib operator sekolah memang sangat memprihatinkan. Disaat guru dihadiahi dengan berbagai tunjangan seperti tunjangan profesi, honor daerah, tunjangan inpassing dan sebagainya, operator sekolah hanya bisa bersedih. Bahkan operatorlah yang paling sibuk menyiapkan persyaratan untuk guru-guru yang akan mencairkan tunjangan. Mulai dari menyiapkan berbagai SK sampai dengan melakukan update data online yang sebenarnya merupakan tugas guru. Masih beruntung jika ada guru yang mengingat jasa-jasa mereka dengan menyisihkan sebahagian rezekinya saat tunjangan tersebut cair. Namun tidak sedikit juga yang berpura-pura lupa seakan operator sekolah tidak pernah membantunya.

Lalu kemudian data menjadi hal yang harus diperhatikan tingkat validasinya. Tidak jarang, permasalahan seorang operator adalah batas waktu dan tentunya saja cara pengisian aplikasi yang bertambah fiturnya dan aturan pengisian yang baru.
Di lain kesempatan akan ada catatan bahagia. Harapan baru dari sebuah forum operator dibawah naungan Bpk Basuki Rahmad bernama FOPPSI Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia.
Sejak kapan berdirinya silahkan telusuri di mesin pencari GOOGLE. Bukan karena ketidakmampuan memberi tahu. Seperti itulah keluh yang kita selalu temukan di perjalanan waktu ketika menempuh jalan menjadi seorang operator pendataan pendidikan. Semoga kita seperti data yang menjadi satu. Menghargai satu sama lain. Menikmati kebahagiaan yang sama, kesenangan yang sama. Setelah menyelesaikan pekerjaaan yang disinkronkan dengan realita.
Realita honor yang tidak sesuai, realita fasilitas yang tidak memadai, dan mungkin realita jaringan yang tidak ada untuk pengiriman Ini bukan keluhan, Ini sekedar catatan penandaan yang bisa dibaca siapa saja. Sejahtera bukan milik anda saja. Mari rapikan kami sebagai tenaga profesional yang handal dengan kualifikasi tinggi dan pendapatan yang sepadan.

Ditulis Oleh

Sri Sulastri
KETUA DPD FOPPSI KABUPATEN SANGGAU

Dipublikasi Oleh

- Aprizal Haryanto
- Rahmansyah 

SEKSI BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMASI
FOPPSI KABUPATEN SANGGAU


Selasa, 23 Oktober 2018

FOPPSI KABUPATEN SANGGAU GELAR ACARA MUSYAWARAH KABUPATEN (MUSKAB)


Dewan Pengurus Daerah Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia (DPD FOPPSI) Kabupaten Sanggau sukses menggelar acara Musyawarah Kabupaten (MUSKAB) Foppsi Kabupaten Sanggau pada tanggal 22 Oktober 2018 bertempt di Aula SMPN 02 Sanggau. Hadir pada kesempatan ini wakil Bupati Sanggau Bapak Drs.Yohanes Ontot, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau bapak Sudarsono, S. AP beserta jajarannya, perwakilan Kapolres Kabupaten Sanggau, Kepala Cabang Dinas se-Kabupaten Sanggau, Operator Pendataan Pendidikan atau Admin Dinas Se - Kabupaten Sanggau, serta para Operator Pendataan Sekolah yang tergabung dalam keanggotaan Foppsi di Wilayah Kabupaten Sanggau juga yg belum tergabung di keanggotaan Foppsi Kabupaten Sanggau.

Pada acara tersebut setelah mendengar kata sambutan dari pejabat-pejabat terkait, ketua Foppsi Provinsi Kalimantan Barat dan Ketua terpilih Foppsi Kabupaten Sanggau. Wakil Bupati kemudian menyerahkan simbol Kepengurusan Foppsi yaitu berupa Bendera Foppsi, Plakat Foppsi, serta hal yang menyangkut keskretariatan Foppsi.

Dalam Sambutannya wakil Bupati menyampaikan bahwa diawal-awal Dapodik banyak kendala yang ditemukan dilapangan karena itu operator pendataan pendidikan diharapkan bisa professional dalam tugasnya, karena operator ini menentukan hasil pendataan yang ada di daerah. Dan dibentuknya Organisasi ini dianggap penting dalam hal pendataan didaerah-daerah jadi jangan pernah meremehkan tugas seorang operator pendataan karna seorang operator bisa saja memblow-up data kalau mereka mau, pungkasnya.

Lebih lanjut beliau juga menyampaikan bahwa seorang Operator Sekolah memegang kunci dalam arus data yang berkaitan di dunia pendidikan bagaimana pun keputusan pimpinan pusat itu tergantung bagus tidaknya laporan yang disampaikan seorang operator sekolah.

Terkait dengan beban tugas kinerja seorang operator wakil bupati kabupaten sanggau menyampaikan bahwa operator juga harus mendapatkan perhatian pemerintah terkait dengan tunjangan kinerja (tukin). Beliau bersyukur bahwa sekarang sudah ada forum dari Operator dan dipandang penting oleh pemerintah dalam hal bagaimana mengurus dunia Pendidikan dalam hal pendataan. Beliau juga meminta kepada ketua Foppsi terpilih Kabupaten Sanggau agar bisa menjaga keprofesionalitas dalam kinerja operator tentang data yang tepat dan akurat.

Sambutan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau selain mengucapkan selamat atas terlaksananya acara Musyawah Kabupaten (MUSKAB) Foppsi Kabupaten Sanggau dan pengukuhan Pengurus Foppsi Kabupaten Sanggau beliau juga mengharapkan agar para operator bisa bekerja secara professional terkait pendataan dalam dunia pendidikan semisalnya pendataan tentang  sarpras yang ada disekolah masing-masing dimana operator tersebut bertugas. Juga pendataan tentang guru-guru agar data yang tersampaikan akurat dan jelas.

Selanjutnya kata sambutan yang disampaikan ketua Foppsi Provinsi Kalimantan Barat, di awal sambutannya beliau mengucapkan selamat kepada Pengurus yang baru dilantik, ketua Foppsi Provinsi juga berpesan agar para pengurus bisa bekerja semaksimal mungkin dan tetap menjujung tinggi sikap profesional  dan rasa kebersamaan, dalam penjelasan beliau dihadapan Wakil Bupati Sanggau, Kepala Dinas beserta jajarannya juga kepala Dinas Cabang se-Kabupaten Sanggau bahwa Foppsi adalah organisasi yang bersifat Unitaristik, tidak memandang kasta dalam ke organisasian dengan kata lain bahwa Forum ini dibentuk tanpa memandang perbedaan Ijazah, Tempat Kerja, Kedudukan, Agama, Suku, Golongan, Gender, dan Asal-Usul. Hanya lebih memandang Adat karna Ilmu Tanpa Adat adalah Kebodohan, lebih lanjut ketua Foppsi Provinsi menyampaikan alasan beliau menyinggung hal tersebut karena yang terjadi lapangan saat ini tak ubahnya pukul anak sindir menantu antara kepala UPT , Forum, dan Operator Kecamatan, berkaitan dengan hal tersebut ketua Foppsi Provinsi Kalimantan Barat mejelaskan bahwa beliau tidak pernah menginstruksikan agar pengurus atau anggota Foppsi mengambil alih tugas seorang operator kecamatan justru dengan adanya forum ini diharapkan bisa menyelesaikan perkara-perkara yang ditemukan dilapangan terkait yang menjadi tugas seorang operator sekolah dan pembentukan forum ini tujuannya adalah juga untuk berdiskusi sesama operator sekolah, bayangkan kalau ada 5000 operator tidak bisa menginstal Dapodik dan 5000 nya harus datang ke dinas pendidikan tentu itu sangat menguras waktu dan tenaga, beliau juga menambahkan alangkah baiknya semua pihak yang terkait dengan pendataan dalam hal ini Operator kecamatan dan Operator sekolah saling bersinergi jadi jangan adalagi bahasa kalau mau minta data minta saja ke foppsi, karna bagaimanapun data kedinasan tetap bersumber dari Cabang Dinas atau UPT. Dengan hadirnya  Foppsi di Kabupaten Sanggau diharapkan dapat meningkatkan SDM dalam hal ini Operator Pendataan Pendidikan serta dapat menyatukan kekuatan, menyatukan visi dan misi dalam mensukseskan pendataan dikabupaten sanggau tepat dan akurat. Di akhir kata sambutannya Tak lupa beliau memberikan informasi dihadapan wakil bupati serta para pejabat dilingkungan pendidikan bahwa dalam pengiriman PMP Kabupaten Sanggau menjadi peringkat ke dua dan peringkat ke empat untuk pengiriman dapodik di tingkat provinsi hal itu disambut antusias dan mendapat tepukan yang gemuruh dari seluruh operator yang hadir pada acara tersebut.

Sedikit tambahan dari ketua Foppsi Provinsi Kalimantan Barat bahwa secara Nasional Organisasi Foppsi ini sudah resmi karna sudah memiliki Sertifikat SK Menteri Hukum Dan HAM Republik Indonesia dengan nomor surat keputusan AHU-0033876.AH.01.07. TAHUN 2015,  Akta Notaris atas nama Iis Anita Puspitasari, S.H. Nomor 2283 Tgl. 29/12/2015, dan untuk Foppsi Kalimantan Barat sudah dilaporkan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dengan nomor bukti tanda lapor yaitu 220 / 304 / BKBP-B.2 tanggal 5 April 2017.

Sambutan dari ketua terpilih Dewan Pengurus Daerah Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia (DPD FOPPSI) Kabupaten Sanggau. Dalam sambutannya Ketua Foppsi terpilih menyampaikan bahwa setelah pengukuhan ini insyaallah Foppsi kabupaten Sanggau akan melakukan konsolidasi guna meyakinkan pihak-pihak terkait bahwa forum ini adalah forum yang sangat luar biasa, karena ketepatan dan keakuratan data merupakan visi dan misi organisasi.  Selain itu juga Foppsi kabupaten Sanggau akan terus berkoordinasi untuk memperjuangkan nasib dari tenaga-tenaga operator yang notabene masih belum diperhatikan kesejahteraannya.

Lebih lanjut Ketua Foppsi Kabupaten Sanggau juga menyampaikan bahwa operator di Sekolah merupakan salah satu Jabatan yang mungkin tidak setinggi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah ataupun Guru akan tetapi di tangan Operator Nasib semua Jajaran yang ada di sekolah di tentukan, baik buruk dan Suksesnya semua yang diharapkan oleh Pihak yang ada di Lembaga Pendidikan, mulai dari Dana Bantuan Operasional Sekolah,  Aneka Tunjangan untuk Guru-guru, sampai data Siswa. lalu dimana letak tidak pentingnya seorang operator sekolah? kita hanya berjuang demi kesejahteraan kita kepada pihak-pihak pembuat kebijakan di pemerintahan,” tambahnya. Beliau juga bersyukur karna Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sanggau beserta jajarannya mendukung perjuangan Foppsi Sanggau. Bahkan pak sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sanggau banyak memberikan dukungan arahan kepada Pengurus DPD Foppsi Sanggau agar organisasi ini bisa diperhatikan oleh pihak-pihak terkait.

Terkait dengan sejarah terbentuknya FOPPSI di Kabupaten Sanggau ketua Foppsi sanggau dalam sambutannya menyampaikan sekilas cerita sebagai berikut:
Pada awalnya anggota Foppsi dari kabupaten Sanggau hanya berjumlah 5 orang, dari beberapa orang ini kami ditunjuk Pengurus Foppsi Provinsi Kalimantan Barat untuk membentuk organisasi ini di kabupaten sanggau yang tercinta ini, saya masih ingat pertama kali menghadap bapak kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Sanggau beliau menerima kami dengan tangan terbuka serta memberikan pesan-pesan moral yang sangat berguna bagi kami bahkan beliau juga memberikan surat rekomendasi tetang pembentukan Dewan Perwakilan Cabang Foppsi disetiap kecamatan yang ada di kabupaten sanggau.
Seiring berjalannya waktu selama enam bulan sejak diterbitkannya Surat Mandat bagi tim formatur FOPPSI Kabupaten Sanggau serta diterbitkannya surat rekomendasi dari bapak kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten sanggau, sampai hari ini jumlah anggota Foppsi dikabupaten sanggau ini sekarang sudah mencapai angka 230 anggota dari sekitar 600 sekolah yang ada dikabupaten sanggau. Serta dari 15 kecamatan sudah terbentuk 11 Dewan Perwakilan Cabang (DPC) dan telah diterbitkan surat mandat pembentukan kepengurusanya.
Dalam rentang waktu enam bulan tersebut banyak hal yang kami temui, pertentangan dari berbagai pihak, diremehkan sudah seperti makanan utama kami di kepengurusan foppsi kabupaten sanggau ini, tapi alhamdulillah semangat perjuangan kita para pengurus tak pernah surut sedikitpun, kita juga bersyukur karna kita punya pemimpin yg berjiwa besar dan bijaksana, yang selalu mensuport, beliau adalah para pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten sanggau,, bapak Sudarsono,S.AP kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten sanggau, bapak Drs. Maskun Hamri, M.M sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak  Anselmus Mulyadi, S. Kom., M. M Kasubag Perencanaan dan akuntabilitas Kinerja serta Pak Candra Hidayat, S.Pd  Selaku Dewan Penasehat Foppsi Kabupaten Sanggau juga selaku Operator atau Admin Dinas Kabupaten Sanggau dan Ibu Tuti Rohayati selaku Wakil Skreteris Foppsi Provinsi Kalimantan Barat juga selaku  Operator atau Admin Dinas Kabupaten Sanggau, serta pihak terkait yang tidak bisa kita sebutkan satu persatu yang telah  banyak mendukung dan mensuport dalam pembentukan Foppsi diKabupaten Sanggau.

Adapun Program Kerja FOPPSI Kabupaten Sanggau Masa Bakti Tahun 2018-2021 Mengacu pada AD/ART FOPPSI ada beberapa hal yang akan menjadi prioritas dalam program kerja FOPPSI Kabupaten Sanggau Tahun 2018-2021 diantaranya adalah sebagai berikut:
1.  Terciptanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dari seluruh anggota FOPPSI melalui program pelatihan internal FOPPSI Kabupaten Sanggau (pendalaman kemampuan dalam administrasi pendataan pendidikan yang berkualitas, tepat dan akurat, pembuatan blog/website sekolah, dan lain sebagainya).
2.  Tersedianya tempat khusus dalam pengelolaan dan pengembangan organisasi di Sekretariat FOPPSI Kabupaten Sanggau yang nantinya juga akan kami adakan di seluruh kecamatan se-Kabupaten Sanggau bekerjasama dengan UPT Dinas Dikbud dan MKKS setempat.
3.  Mengadakan bimbingan dan pelatihan bagi guru-guru (bukan Operator) dalam mengenalkan pendidikan berbasis IT, pengenalan Microsoft Office baik itu Word, Excel atau Powerpoint, yang dapat membantu kompetensi guru terkait bidang IT. Kegiatan ini diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau.
(kegiatan ini sebagai salah satu program untuk meringankan beban kerja operator kedepan, karena temuan dilapangan Operator terkadang dibebankan juga dalam pengerjaan administrasi guru, dikarenakan banyak guru yang belum menguasai IT).
4.  Melaksanakan DIKLAT bagi para Operator terkait perkembangan system pendataan pendidikan atau pengenalan aplikasi-aplikasi baru yang menjadi bagian dari Pendataan Pendidikan.
5.  Mengembangkan sarana publikasi yang berhubungan dengan potensi daerah yang ada di setiap kecamatan se-Kabupaten Sanggau melalui blog resmi FOPPSI Kabupaten Sanggau.
6.  Mengembangkan citra positif OPP dengan adanya peningkatan kualitas kinerja pada satuan pendidikannya masing-masing.



SUSUNAN PERSONALIA BADAN PENASEHAT DAN PENGURUS
FORUM OPERATOR PENDATAAN PENDIDIKAN SELURUH INDONESIA ( FOPPSI )
KABUPATEN SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT
MASA BHAKTI 2018 – 2021


I. PELINDUNG

Bupati Sanggau
Ketua DPRD Kabupaten Sanggau
Kapolres Kabupaten Sanggau
DANDIM 1204 Sanggau

II. DEWAN PEMBINA

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sanggau

III. DEWAN PENASEHAT

1.       Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau
2.       Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau
3.       Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau
4.       Kabid Pembinaan Pauddikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau
5.       Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau
6.       Kasubag Perencanaan dan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau
7.       Kasubag Umum Dan Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau
8.       Kasubag Keuangan Dan Aset Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau
9.       Admin Dapodik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau
10.   Admin Emis Kementerian Agama Kabupaten Sanggau

IV. PENGURUS
Ketua                                  : Sri Sulastri             :    SD Negeri 04 Tayan, Kecamatan Tayan Hilir
Wakil Ketua 1                    : Akhmad Romadi    :    SD Negeri 02 Kedukul Kecamatan Mukok
Wakil Ketua 2                    : Doddy Tampati       :    SD Negeri 13 Mabit Kecamatan Noyan
Sekretaris                           : Herman                   :    SD Negeri 10 Sanggau Kecamatan Kapuas
Wakil Sekretaris                 : Diana Linsung       :    SD Swasta Paroki Katedral Sanggau Kecamatan Kapuas
Bendahara                          : Syabirin                  :    SD Negeri 37 Muara Ronai Kecamatan Jangkang Wakil Bendahara                : Rudiansyah            :    SD Negeri 54 Mensarang Kecamatan Kapuas

SEKSI BIDANG
Seksi Bidang Organisasi, Kaderisasi, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
1.       Nurfahni                                             :       SD Negeri 02 Balai, Kecamatan Balai
2.       Aam Susanto                                      :       SD Negeri 35 Kuala Buayan Kecamatan Meliau
Seksi Bidang Komunikasi dan Informasi
1.       Aprizal Haryanto                                :       SD Negeri 29 Sanggau Kecamatan Kapuas
2.       Rahmansyah                                       :       SD Negeri 09 Sanggau Kecamatan Kapuas
Seksi Bidang Pendidikan, Pembinaan, Pengembangan Karier dan Profesi
1.       Wanti Sila Sakti                                  :       SD Negeri 34 Borang Kecamatan Kapuas
2.       Mahfuzah                                            :       SDN 06 Peruan Dalam Kecamatan Tayan Hulu
Seksi Bidang Pengabdian Masyarakat
1.       Abang Amri                                        :       SD Negeri 37 Balai Nanga Kecamatan Kapuas
2.       Aris Subarkah                                     :       SD Negeri 11 Sanggau Kecamatan Kapuas
Seksi Bidang Penegakan Kode Etik, Advokasi dan Pertimbangan Hukum
1.       Jamian                                                :       SD Negeri 75 Tapang Dulang Kecamatan Kapuas
2.       Suherliyawandi                                  :       SMP Negeri 01 Bonti Kecamatan Bonti
Seksi Bidang Penelitian dan Pengembangan
1.       Suci Aprianda                                    :       SD Negeri 13 Sungai Ronggas Kecamatan Tayan Hilir
2.       Abang Jeffri Razali                            :       SD Negeri 13 Sanggau Kecamatan Kapuas


Ditulis Oleh

Sri Sulastri
KETUA DPD FOPPSI KABUPATEN SANGGAU

Dipublikasi Oleh

- Aprizal Haryanto
- Rahmansyah 

SEKSI BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMASI

FOPPSI KABUPATEN SANGGAU


Minggu, 07 Oktober 2018

CIKAL BAKAL BERDIRINYA FOPPSI


APA ITU FOPPSI?


Sebelumnya mari kita simak cerita dari Ketua umum FOPPSI sekaligus pendiri FOPPSI Bapak BASUKI RAKHMAD.
“Awal mulanya saat saya merasa prihatin dengan keluhan-keluhan di media sosial utamanya media sosial facebook, dimana saya juga aktif dan mengikuti grup-grup yang muncul dan digunakan sebagai media berbagi baik perasaan sedih maupun gembira. Rasa pahit dan manis. Rasa susah dan juga senang. Rasa duka dan gembira. Di mana di dalam media sosial facebook banyak muncul cerita-cerita yang bertebaran dengan aneka kisah dan cerita. Tapi tidak semua cerita yang saya ikuti itu menceritakan kesedihan. Bahkan ada cerita-cerita lucu dan terkadang membangkitkan rasa humor. Tidak jarang ceria-cerita itu membekas sampai sekarang. Misalnya, kata-kata operator jantungnya sekolah, operator pahlawan data, dan lain-lain
Yang masih saya ingat adalah ketika rekan-rekan operator berbicara tentang status pekerjaan, status jabatan pekerjaannya, jumlah nominal honor yang diterima, karena ada operator pendataan yang masih berstatus honor sekolah, tentu saja besaran nominal honornya tidaklah sama, tergantung kebijakan kepala sekolah dan juga tergantung besaran dana BOS yang diterima sekolah tersebut.
Dari semua hal tersebut, saya ikuti terus hingga berjalan dari tahun ke tahun. Semua keluhan masih sama, walau terkadang sudah beda lagi orangnya. Karena ada operator baru diangkat dan operator pendataan yang sudah lama menjabat. Tidak jarang saya memberikan tips untuk mengatasi permasalahan gaji atau honor yang tidak cukup untuk biaya hidup sebulan. Mungkin tipsnya menyerupai saran Dirjen GTK Kemdikbud saat kita menghadap kepada beliau. Misalnya, dengan memanfaatkan waktu setelah bekerja di sekolah dengan membuka usaha, apapun asal menghasilkan income. Namun semua kembali lagi kepada operator pendataan itu mau menerima atau tidak, itu urusan masing-masing. Yang penting sudah memberikan saran dan alternatif sebisanya, menurut saya lebih baik, daripada hanya komentar tapi tidak memberikan pemecahan masalah.
Dari semua cerita, keluhan dan ide juga pendapat itulah, saya pribadi melontarkan gagasan. Gagasan dari operator sekolah dari desa. Sebuah ide atau gagasan sederhana, yang justeru sekarang menjadi sesuatu yang sangat kita banggakan dan kita perjuangkan bersama. Suatu gagasan untuk membuat sebuah RUMAH bagi seluruh operator pendataan pendidikan baik yang berstatus honor maupun pns. Baik yang berstatus guru maupun tata usaha atau tenaga administrasi. Juga untuk semua jenjang dari Paud/TK, SMP, SMA, SMK dan juga untuk operator dari kementerian agama yaitu, RA, MI, MTs, MA.
Sebuah gagasan yang dari awalnya juga sudah mendapatkan tantangan. Tantangan itu datang dari operator pendataan sendiri ataupun dari beberapa pihak. Anggapan remeh, rasa masih mampu, rasa masih bisa mengatasi masalah sendiri, rasa bangga dengan kelompok-kelompok kecil karena di setiap daerah sudah ada wadah-wadah berkumpul bagi operator pendataan.
Namun ide dan gagasan yang sudah saya pikirkan dan sampaikan harus terwujud bagaimanapun caranya. Itulah keyakinan saya. karena saya ingin menyatukan perbedaan pendapat dan ingin mengangkat kesenjangan yang terjadi menjadi suatu keseimbangan antara jabatan operator pendataan dan jabatan yang lainnya. Itulah yang mendasari saya kemudian terus menyuarakan di setiap grup yang ada di facebook untuk bisa mewujudkan rumah untuk seluruh operator pendataan pendidikan dalam suatu wadah organisasi.
Dan sekarang kita sudah menjadi bagian keluarga dari rumah yang telah kita bangun bersama. Rumah yang kita percayai akan mengantarkan ke tujuan akhir secara bersama-sama walau rintangan dan hambatan akan mewarnai perjalanannya. Karena dinamika terus akan tetap ada untuk mendewasakan pola pikir kita dan juga menguji kesetiaan dan keyakinan kita dalam berjuang dalam wadah yang sama.
Rumah itu sekarang menjadi organisasi yang kita cintai bersama. Itulah FOPPSI, Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia. Dimana kita akan menjaga dan merawatnya bersama-sama.”
Jadi.
FOPPSI adalah Himpunan, Forum, Perkumpulan semua Operator Pendataan Pendidikan.. tempat terhimpunnya segenap Operator Pendataan Pendidikan semua jenjang satuan pendidika, merupakan organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan.
Seperti yg kita tau bahwa operator itu adalah ujung tombak dunia pendidikan, dari tangan dan fikiran operatorlah tercipta data-data yang dibutuhkan para pemangku jabatan, terus  apa yang operator dapat selain honor yang tak seberapa dari sekolah atau dana BOS. Pertanyaannya sudah sejahterakah operator??  Ok lah mungkin ada guru yg merangkap jadi Operator Sekolah dan mereka sudah punya gaji diluar honor sebagai Operator Sekolah, tapi bagaimana dengan kawan-kawan yg murni hanya mengandalkan honor sebagai Operator Sekolah, harus melakukan online yg mgkin harus merogoh kantong sendiri untuk membeli paket internet, atau harus turun kekota dengang biaya sendiri hanya untuk mendapatkan koneksi internet yang bagus..
Komitment Foppsi adalah BERJUANG meningkatkan Kesejahteraan Operator, agar operator dapat profesional maka operator harus mendapatkan imbal jasa yang baik, ada perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sehingga ada rasa aman serta ada pembinaan karir yang jelas. Operator harus sejahtera, Porfesional, dan terlindungi. Inilah yg diperjuangkan Foppsi, dan untuk itu kita harus punya wadah atau organisasi yg berkekuatan hukum, sehingga jelas apa yg ingin diperjuangkan. Dengan bersatunya seluruh operator harapan kita agar pemerintah dan para pemangku jabatan mau dan bisa memperhatikan nasib para pejuang data seperti kita..
Untuk diketahui, Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia (FOPPSI) terbentuk untuk mewadahi semua operator pendataan di semua jenjang satuan pendidikan seluruh Indonesia guna menyatukan forum atau perkumpulan dengan skala kedaerahan dan perjenjang yang telah ada untuk bergabung dan satu suara dalam menyuarakan seluruh aspirasi melalui organisasi ini.

Oleh

Sri Sulastri

KETUA DPD FOPPSI KABUPATEN SANGGAU

Dipublikasi Oleh

- Aprizal Haryanto
- Rahmansyah 

SEKSI BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMASI
FOPPSI KABUPATEN SANGGAU


FOPPSI MENGISI KEGIATAN SUMPAH PEMUDA TAHUN 2018

Kegiatan ini diawali saling kontak guna koordinasi tentang kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu hari s...