Itulah yang selama ini dirasakan para operator
pendataan pendidikan, para manusia yang disebut sebagai pejuang data,
jantungnya sekolah dan entah apalagi gelar yang melekat didiri operator pendataan
pendidikan yang lebih akrab disebut operator sekolah atau OPS ini.
Seorang Operator
sekolah tentu membutuhkan Upah yang bisa menunjang kebutuhann sehari-hari.
Pemberian Upah atau honor seorang Operator bertujuan agar seorang operator
tetap semangat dalam bekerja dan melayani sekolah.
Minimnya upah yang diterima Operator tak sebanding
dengan tugas dan tanggung jawab yang harus di embannya. Berbagai kebijakan
pendidikan seperti penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tunjangan
guru serta bantuan bagi siswa tidak mampu didasarkan pada data yang telah
diinput oleh operator sekolah. Jika kita bandingkan dengan guru, nasib operator
sekolah memang sangat memprihatinkan. Disaat guru dihadiahi dengan berbagai
tunjangan seperti tunjangan profesi, honor daerah, tunjangan inpassing dan
sebagainya, operator sekolah hanya bisa bersedih. Bahkan operatorlah yang
paling sibuk menyiapkan persyaratan untuk guru-guru yang akan mencairkan
tunjangan. Mulai dari menyiapkan berbagai SK sampai dengan melakukan update
data online yang sebenarnya merupakan tugas guru. Masih beruntung jika ada guru
yang mengingat jasa-jasa mereka dengan menyisihkan sebahagian rezekinya saat
tunjangan tersebut cair. Namun tidak sedikit juga yang berpura-pura lupa seakan
operator sekolah tidak pernah membantunya.
Lalu kemudian
data menjadi hal yang harus diperhatikan tingkat validasinya. Tidak jarang,
permasalahan seorang operator adalah batas waktu dan tentunya saja cara
pengisian aplikasi yang bertambah fiturnya dan aturan pengisian yang baru.
Di lain
kesempatan akan ada catatan bahagia. Harapan baru dari sebuah forum operator
dibawah naungan Bpk Basuki Rahmad bernama FOPPSI Forum Operator Pendataan
Pendidikan Seluruh Indonesia.
Sejak kapan
berdirinya silahkan telusuri di mesin pencari GOOGLE. Bukan karena
ketidakmampuan memberi tahu. Seperti itulah keluh yang kita selalu temukan di
perjalanan waktu ketika menempuh jalan menjadi seorang operator pendataan
pendidikan. Semoga kita seperti data yang menjadi satu. Menghargai satu sama lain.
Menikmati kebahagiaan yang sama, kesenangan yang sama. Setelah menyelesaikan
pekerjaaan yang disinkronkan dengan realita.
Realita honor
yang tidak sesuai, realita fasilitas yang tidak memadai, dan mungkin realita
jaringan yang tidak ada untuk pengiriman Ini bukan keluhan, Ini sekedar catatan
penandaan yang bisa dibaca siapa saja. Sejahtera bukan milik anda saja. Mari
rapikan kami sebagai tenaga profesional yang handal dengan kualifikasi tinggi
dan pendapatan yang sepadan.
Ditulis Oleh
Sri
Sulastri
KETUA DPD FOPPSI KABUPATEN SANGGAU
Dipublikasi Oleh
-
Aprizal Haryanto
-
Rahmansyah
SEKSI
BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMASI
FOPPSI
KABUPATEN SANGGAU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar