Minggu, 28 Oktober 2018

Dilema Dua Sisi Operator Antara Upah dan Tanggung Jawab








Itulah yang selama ini dirasakan para operator pendataan pendidikan, para manusia yang disebut sebagai pejuang data, jantungnya sekolah dan entah apalagi gelar yang melekat didiri operator pendataan pendidikan yang lebih akrab disebut operator sekolah atau OPS ini.

Seorang Operator sekolah tentu membutuhkan Upah yang bisa menunjang kebutuhann sehari-hari. Pemberian Upah atau honor seorang Operator bertujuan agar seorang operator tetap semangat dalam bekerja dan melayani sekolah.
Minimnya upah yang diterima Operator tak sebanding dengan tugas dan tanggung jawab yang harus di embannya. Berbagai kebijakan pendidikan seperti penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tunjangan guru serta bantuan bagi siswa tidak mampu didasarkan pada data yang telah diinput oleh operator sekolah. Jika kita bandingkan dengan guru, nasib operator sekolah memang sangat memprihatinkan. Disaat guru dihadiahi dengan berbagai tunjangan seperti tunjangan profesi, honor daerah, tunjangan inpassing dan sebagainya, operator sekolah hanya bisa bersedih. Bahkan operatorlah yang paling sibuk menyiapkan persyaratan untuk guru-guru yang akan mencairkan tunjangan. Mulai dari menyiapkan berbagai SK sampai dengan melakukan update data online yang sebenarnya merupakan tugas guru. Masih beruntung jika ada guru yang mengingat jasa-jasa mereka dengan menyisihkan sebahagian rezekinya saat tunjangan tersebut cair. Namun tidak sedikit juga yang berpura-pura lupa seakan operator sekolah tidak pernah membantunya.

Lalu kemudian data menjadi hal yang harus diperhatikan tingkat validasinya. Tidak jarang, permasalahan seorang operator adalah batas waktu dan tentunya saja cara pengisian aplikasi yang bertambah fiturnya dan aturan pengisian yang baru.
Di lain kesempatan akan ada catatan bahagia. Harapan baru dari sebuah forum operator dibawah naungan Bpk Basuki Rahmad bernama FOPPSI Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia.
Sejak kapan berdirinya silahkan telusuri di mesin pencari GOOGLE. Bukan karena ketidakmampuan memberi tahu. Seperti itulah keluh yang kita selalu temukan di perjalanan waktu ketika menempuh jalan menjadi seorang operator pendataan pendidikan. Semoga kita seperti data yang menjadi satu. Menghargai satu sama lain. Menikmati kebahagiaan yang sama, kesenangan yang sama. Setelah menyelesaikan pekerjaaan yang disinkronkan dengan realita.
Realita honor yang tidak sesuai, realita fasilitas yang tidak memadai, dan mungkin realita jaringan yang tidak ada untuk pengiriman Ini bukan keluhan, Ini sekedar catatan penandaan yang bisa dibaca siapa saja. Sejahtera bukan milik anda saja. Mari rapikan kami sebagai tenaga profesional yang handal dengan kualifikasi tinggi dan pendapatan yang sepadan.

Ditulis Oleh

Sri Sulastri
KETUA DPD FOPPSI KABUPATEN SANGGAU

Dipublikasi Oleh

- Aprizal Haryanto
- Rahmansyah 

SEKSI BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMASI
FOPPSI KABUPATEN SANGGAU


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FOPPSI MENGISI KEGIATAN SUMPAH PEMUDA TAHUN 2018

Kegiatan ini diawali saling kontak guna koordinasi tentang kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu hari s...